Sawah Bapokok Murah Terbukti Efektif, Legislator Minta Kementan Masukkan ke Program Nasional

31-01-2025 / KOMISI IV
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman. Foto: Arief/vel

PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, menilai teknik sawah bapokok murah harus menjadi program prioritas Kementerian Pertanian dalam upaya intensifikasi lahan. Metode ini dianggap strategis dalam mewujudkan swasembada pangan, yang merupakan salah satu prioritas dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

 

“Kementerian Pertanian harus memasukkan metode ini dalam program nasional untuk meningkatkan hasil pertanian tanpa menambah beban petani,” ujar Alex dalam keterangannya, Rabu (29/1/2025).

 

Sehari sebelumnya, Selasa (28/1), Alex meninjau langsung implementasi teknik sawah bapokok murah yang diterapkan Kelompok Tani Bukik Baeh di Kampung Rumah Gadang, Nagari Sungai Gayo Lumpo, Kecamatan V Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar). Dalam kunjungan tersebut, ia mengungkapkan bahwa metode ini mampu meningkatkan produksi padi secara signifikan.

 

“Terjadi peningkatan produksi hingga 50 persen. Biasanya, produksi padi berkisar 4 hingga 5 ton per hektare, kini bisa mencapai 7 hingga 8 ton per hektare,” ungkapnya.

 

Politisi Fraksi PDIP ini menegaskan bahwa teknik sawah bapokok murah berpotensi besar untuk mendukung program swasembada pangan secara nasional.

 

Dalam kesempatan yang sama, Pembina Kelompok Tani Bukik Baeh, Djoni, yang juga penemu teknik sawah bapokok murah, menjelaskan bahwa metode ini memungkinkan petani mengurangi biaya produksi secara signifikan.

 

“Dengan teknik ini, petani tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk pengolahan tanah, dan penggunaan pupuk kimia bisa dikurangi karena unsur hara berasal dari jerami yang dilapukan di lahan sawah,” jelasnya.

 

Djoni mengatakan, biaya produksi dapat ditekan hingga 50 persen dibandingkan sistem pertanian konvensional. Teknik ini juga sejalan dengan program Udara Bersih Indonesia (UBI), yang mendukung pertanian tanpa pembakaran jerami dan tanpa olah tanah intensif, tetapi tetap menghasilkan panen yang melimpah.

 

Atas komitmen petani dalam menjaga lingkungan, Nagari Sungai Gayo Lumpo telah ditetapkan sebagai Kampung Proklim (Program Kampung Iklim) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

 

Teknik sawah bapokok murah sebelumnya telah dikenalkan oleh Alex Indra Lukman dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDP) bersama Menteri Pertanian pada 6 Desember 2024 lalu.

 

Ia menegaskan bahwa inovasi ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menargetkan kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. (hal/aha)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...